Unit Band Kakak Beradik Kanda Brothers Mempersembahkan “Go – Story About Fuji” |
- Unit Band Kakak Beradik Kanda Brothers Mempersembahkan “Go – Story About Fuji”
- I Made Agus Prasetya Sebut Penerapan Penindakan Pelanggar Lalu Lintas di 26 Provinsi
- Inilah Peran Fakarich Suhartami Pratama di Kasus Penipuan Investasi Binomo
- Survei Lembaga Australia Sebut Pandangan Orang Indonesia ke China Kian Memburuk
Unit Band Kakak Beradik Kanda Brothers Mempersembahkan “Go – Story About Fuji” Posted: 07 Apr 2022 05:31 AM PDT JAKARTA SELATAN, LELEMUKU.COM - Masih bertengger di Youtube trending Indonesia, Malaysia, Singapore dan Hongkong sejak dirilis 18 Maret lalu membuktikan bahwa emosi yang disusun di music video "Go" sampai kepada mereka yang membutuhkan. Bahwasannya menyikapi kepergian orang yang begitu berarti dalam hidup kita merupakan sesuatu yang tidak mudah cukup menantang. "Go – a Story About Fuji", memang ingin menyampaikan bahwa apapun yang terlihat di social media belum tentu bisa menggambarkan apa yang terjadi di dunia nyata secara penuh. Di balik orang yang terlihat baik-baik saja, ada duka dan luka yang mungkin tidak banyak orang tau. Karya kolaborasi antara Kanda Brothers, R57 dan Fuji ini memang bercerita secara spesifik tentang berbagai emosi yang Fuji rasakan pasca musibah yang menimpa Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah (alm). Banyak metamoforsa yang dia rasakan seperti merasa menjadi badut ketika berhadapan dengan public. Apa yang ditampilkan tidak sesuai dengan kondisi hatinya. Di sini, Anton Ismael selaku director menggambarkan lewat sosok Fuji yang mencoret wajahnya dengan lipstick yang berantakan. Ada juga berjalan ditabrak sama banyak orang hingga akhirnya jatuh dan dibantu sama 2 sosok di akhir video. Sebuah analogi tentang banyaknya hujatan tanpa argument jelas yang datang kepadanya belakangan ini, terasa begitu menyakitkan karena sejatinya dia pun belum selesai memproses masa duka. 2 orang yang datang menghampiri dan memeluk juga merupakan gambaran tentang support system yang dia punya saat ini. Diperankan langsung oleh 2 orang yang betul-betul berada dalam posisi tersebut, yaitu Violenzia Jean dan Thariq Halilintar. Bersamaan dengan lagu dan music videonya telah dirilis juga "a Story of; Go". Terbagi ke dalam 5 part dan berisikan pembicaraan yang begitu dalam antara Fuji, Violenzia Jean dan Dimasz Joey selaku host, creative director sekaligus perwakilan dari Kanda Brothers. Di sinilah terungkap, banyak cerita-cerita yang tidak pernah Fuji beberkan dimanapun. Selama ini hanya disimpan untuk dirinya sendiri seperti perasaan betapa menyesalnya dia berulang tahun karena di hari itu kedua almarhum menyempatkan diri pulang ke Jakarta dari Bali hanya untuk memberikan dia kejutan, lalu berangkat lagi menuju Surabaya keesokan harinya karena memang sedang ada perkerjaan. "Kalo aja hari itu aku ga ulang tahun, mungkin akan lain ceritanya". Fuji pun menambahkan,"Ga akan sepadan semua yang dia punya hari ini sama beban kehilangan yang aku rasain setiap hari. Aku bersedia menukar semuanya dengan kehadiran Kak Vaness dan Da Bibi. Kalo bisa aku aja yang ada di dalam mobil waktu itu. Tuker aja sama nyawaku. Gala masih sangat membutuhkan mereka". Respon publik pun begitu positif. Mereka seperti mendapat pecerahan tentang apa yang sebenarnya dia rasakan, mengingat sampai hari ini pun masih begitu banyak hujatan yang tidak jelas motif dan argumennya kepada dia. Bahkan di salah satu part, dia akhirnya beranimembeberkan beberapa statement yang begitu menyakitkan seperti, "Sombong lo ya sekarang udah punya mobil, Gua sumpahin lo mati kaya kakak-kakak lo". Membicarakan segala kenangan tentang orang yang telah pergi untuk selamanya memang tidak akan membuat mereka kembali. Tapi dengan mengingat kebaikannya, setidaknya membuat hati menjadi hangat. Semoga pesan dan emosi yang ingin disampaikan Kanda Brothers dan Fuji lewat lagu ini bisa sampai ke mereka yang membutuhkan, sekaligus membantu mereka mengolah berbagai emosi yang selama ini terpendam. Selamat Menyaksikan "a Story of; Go" mulai dari part 1 hingga 5 di official YouTube Kanda Brothers. Tentang Kanda Brothers : Sebuah group band beranggotakan kakak beradik yang terbentuk karena kecintaannya pada musik. Beranggotakan Aldy (vocal; guitar), Gerry (guitar; vocal), Ricky (bass; backing vocal), dan Danna (drum; backing vocal). Pengalaman bermusiknya yang sudah dimulai dari usia dini membuat Kanda Brothers memiliki chemistry yang sangat kuat baik di depan maupun di belakang panggung. Tidak heran kalau kehadirannya selalu diperebutkan berbagai café ternama di bilangan Jakarta. (Tembang) | ||
I Made Agus Prasetya Sebut Penerapan Penindakan Pelanggar Lalu Lintas di 26 Provinsi Posted: 06 Apr 2022 05:56 PM PDT
JAKARTA PUSAT, LELEMUKU.COM - Korlantas Polri telah menerapkan penindakan pelanggar lalu lintas dengan sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) Nasional Presisi. E-TLE telah diterapkan di 26 provinsi se-Indonesia. "Untuk di 26 Provinsi yang menerapkan E-TLE juga E-TLE di jalan tol ini sudah dilakukan Penindakan. Sebelumnya sudah melaksanakan sosialisasi kurang lebih selama 1 bulan dari 1 -31 Maret 2022," ujar Kasubdit Penindakan Pelanggaran Ditgakkum Korlantas Polri Kombes Pol I Made Agus Prasetya dalam keterangannya, Rabu (6/4/2022). I Made menerangkan, E-TLE sudah berlaku sejak 2021 dengan penerapan tahap pertama di 12 Polda atau Provinsi. Kata I Made, Kapolri telah merilis penerapan tahap kedua 26 Maret 2022 lalu dengan 26 Polda atau Provinsi. "Tinggal 8 Polda diharapkan pada tahun ini sudah tergabung dengan E-TLE Nasional Presisi. Saat ini ada 285 kamera statis maupun mobile di 26 Polda," jelasnya. Dari hasil evaluasi dan riset, I Made menerangkan, E-TLE mengurangi angka pelanggaran lalu lintas hingga 40 perse. Menurutnya, E-TLE sangat efektif mengajarkan masyarakat tertib berlalu lintas. "Pelanggaran ini menurun hampir 40 persen otomatis kecelakaan lalu lintas pun menurun, bahkan sampai zero accident tidak ditemukan di lokasi yang terpasang E-TLE ini," tuturnya. I Made menilai, dengan meningkatnya kesadaran lalu lintas masyarakat dengan adanya E-TLE, perlu dilakukan pengembangan ke titik-titik yang belum bisa di cover oleh kamera E-TLE statis. "Kami melakukan riset untuk mengembangkan E-TLE yang sifatnya portabel. Jadi E-TLE yang bisa dipasang dipindah-pindahkan sesuai dengan kebutuhan untuk mengcover daerah rawan kecelakaan dan melakukan penindakan secara tematik," tututnya. "Secara bertahap kami akan mempersiapkan sehingga bisa tercover seluruh wilayah Polda dan bisa menekan fatalitas korban kecelakaan meninggal dunia," sambung Ia. (HumasPolri) | ||
Inilah Peran Fakarich Suhartami Pratama di Kasus Penipuan Investasi Binomo Posted: 06 Apr 2022 05:44 PM PDT JAKARTA SELATAN, LELEMUKU.COM - Penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri mengungkap peran Fakar Suhartami Pratama alias Fakarich dalam kasus penipuan investasi binary option aplikasi Binomo. Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan mengatakan, Fakarich berperan sebagai afilitor Binomo dengan link refferal yang sebelumnya ditawarkan menjadi afiliator oleh tersangka Brian Edgar Nababan. "Tersangka (Fakarich) membuka kelas atau kursus atau grup berbayar untuk pelatihan trading binary option Binomo pada website fakartrading.com di bawah perseroan terbatas PT. Fakar Edukasi Pratama," kata Whisnu di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Fakarich juga berperan mengajarkan trading Binomo kepada Indra Kenz. Indra telah ditetapkan sebagai tersangka. "Tersangka menerima aliran dana dari rekening tersangka Indra Kesuma alias Indra Kenz dengan total sebesar Rp. 1,9 miliar," katanya. Sebelumnya, penyidik telah melakukan penangkapan terhadap Fakarich Senin (4/4/2022). Sekitar pukul 21.30 WIB, penyidik melakukan pemeriksaan sebagai tersangka. Dalam pemeriksaan sebagai tersangka, Fakarich didampingi penasihat hukum dari Kantor Hukum Eddie Kusuma and Associates. Pemeriksaan berjalan sampai pukul 01.30 WIB dengan 44 pertanyaan. "Penyidik melakukan pembukaan akses terhadap akun binpartner dan akun Binomo milik Fakarich. Lalu dilakukan pemeriksaan kesehatan hingga pukul 01.45 WIB," kata Whisnu. Tanggal 5 April 2022 pukul 02.05 WIB, penyidik melakukan penahanan terhadap tersangka Fakar Suhartami Pratama alias Fakarich sebagaimana Surat Perintah Penahanan Nomor: Sp. Han/42/RES.2.5./IV/2022/Dittipedeksus tanggal 5 April 2022 selanjutnya tersangka ditahan di Rutan Bareskrim Polri. "Penahanan tersangka untuk 20 hari ke depan," tuturnya. Fakarich dipersangkakan dengan Pasal 45A ayat (1) Jo Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan pidana penjara paling lama 6 tahun atau denda Rp1 miliar, dan Pasal 378 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 4 tahun. Kemudian Pasal 3 Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan ancaman paling lama 20 tahun penjara dan denda paling banyak Rp10 Miliar. (HumasPolri) | ||
Survei Lembaga Australia Sebut Pandangan Orang Indonesia ke China Kian Memburuk Posted: 06 Apr 2022 05:21 PM PDT JAKARTA, LELEMUKU.COM - Orang Indonesia memiliki pandangan lebih buruk tentang China dan investasinya dibandingkan 11 tahun lalu tetapi juga tidak terlalu menyukai Barat, demikian menurut survei terbaru yang dilakukan oleh lembaga Australia Lowy Institute. Sekitar 60 persen responde setuju kalau Indonesia harus bergabung dengan negara lain untuk membatasi pengaruh China, kenaikan 10 poin dibading survei yang diadakan pada tahun 2011 oleh Lowy Institute. Sementara itu sebanyak 55 persen responden menyatakan pemerintah Indonesia tak cukup melakukan upaya untuk menekan China. Tiga dari 10 orang Indonesia mengatakan bahwa pemerintah mengizinkan terlalu banyak investasi, dengan hampir 60 persen dari mereka meyakini bahwa pemerintah mengizinkan terlalu banyak investasi dari China, demikian hasil jajak pendapat tersebut. Sementara 13 persen lainnya berpendapat bahwa pemerintah mengizinkan terlalu banyak investasi dari Amerika Serikat. "Warga Indonesia optimis tentang masa depan tetapi waspada terhadap kekuatan negara besar yang berusaha merangkulnya," kata laporan survei Lowy Institute. Sekitar 43 persen orang Indonesia mengatakan bahwa pertumbuhan China baik untuk Indonesia, turun dari 54 persen pada tahun 2011, menurut hasil survei Lowy. Hanya 40 persen yang mengatakan bahwa kepentingan Indonesia tidak akan dirugikan jika China memperoleh lebih banyak kekuatan dan pengaruh, meningkat empat poin dari tahun 2011. Hanya 30 persen orang Indonesia yang mengatakan mereka mendukung perusahaan, bank, atau dana investasi dari China untuk membeli saham pengendali di sebuah perusahaan besar Indonesia, kata laporan itu. "Perihal AS dan China, di 16 pertanyaan yang mewakili berbagai indikator hard power hingga soft power, kita dapat melihat bahwa posisi [China] menurun lebih buruk dibandingkan dengan [Amerika Serikat], bahkan di area yang secara tradisional dipandang sebagai kekuatan China seperti investasi asing," kata Evan Laksmana, salah satu penulis laporan. Jajak pendapat Lowy Institute dilakukan terhadap 3.000 responden di 33 provinsi di Indonesia pada November-Desember 2021. Dalam survei tersebut juga terungkap, investasi dari China dinilai menimbulkan reaksi paling negatif sedangkan investasi dari Arab Saudi dinilai positif. Selain itu, kepercayaan untuk negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura tetap tinggi. Namun, kepercayaan orang Indonesia terhadap negara-negara lain cenderung menurun. Kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap AS, Australia, China, dan Inggris tergerus drastis. Sebaliknya, persepsi bahwa negara-negara itu mengancam Indonesia, naik. Sebanyak 57 persen responden mendukung Arab Saudi yang membeli saham pengendali di perusahaan besar Indonesia. Sedangkan 53 persen dari responden mengatakan mereka menyukai investasi dari Jepang dan Singapura, sementara kurang dari setengah (47 persen) menyukai investasi dari Malaysia. Dukungan untuk investasi dari negara barat lebih sedikit dibandingkan negara lain dengan angka empat dari sepuluh orang mendukung investasi dari Amerika Serikat (42 persen), Australia (41 persen) dan 37 persen dari responden menyukai investasi dari Belanda. Meskipun negara demokrasi, survei menunjukkan masyarakat Indonesia mengagumi pemimpin otoriter di negara lainnya. Contohnya, orang Indonesia lebih percaya kepada para pemimpin Arab Saudi dan Uni Emirat Arab daripada pemimpin asing yang memerintah dengan sistem demokrasi. Kendati demikian, Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk belajar dan bekerja di luar negeri, kata laporan tersebut. Isu internasional lain Sebanyak 61 persen responden menganggap intervensi asing sebagai masalah paling mencemaskan. Selain intervensi asing, isu internasional yang paling mendapat perhatian adalah ketidakstabilan keuangan global, hingga 60 persen responden menganggapnya sebagai ancaman. Sebaliknya, hanya 41 persen yang menganggap perang AS-China sebagai ancaman bagi Indonesia. "Terkait masalah konflik, 84 persen responden mengatakan jika terjadi potensi konflik Amerika Serikat dan China, maka penduduk Indonesia harus tetap netral," bunyi laporan tersebut. Sementara hanya empat persen yang mengatakan Indonesia harus mendukung Amerika Serikat ataupun mendukung China (1 persen). Isu lain yang konsisten menjadi kecemasan adalah terorisme. Kecemasan pada terorisme setara dengan kekhawatiran pada COVID-19 dan kelangkaan pangan. Sedangkan hampir seluruh responden menyatakan tak menganggap penting konferensi tingkat tinggi G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada Oktober, saat Indonesia mendapat giliran menjadi ketua. "Hanya 17 persen responden rutin mengikuti berita-berita luar negeri. Bahkan, hanya 25 persen responden pernah mendengar istilah "bebas aktif"," yaitu politik luar negeri Indonesia, kata Evan dalam akun Twitternya. Evan menyebut bahwa riset itu menunjukkan banyak hal kontradiktif dalam pandangan warga Indonesia. "Tetapi kami berharap untuk memulai percakapan yang lebih baik tentang kebijakan luar negeri Indonesia dengan bertanya dan mendengarkan apa yang orang Indonesia pikirkan tentang dunia dan kawasan," ujjarnya. China diprioritaskan Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengakui memang skeptisme terhadap investasi asal China berasal dari kekhawatiran akan kesempata kerja bagi warga lokal dan persepsi perlakuan istimewa terhadap pengusaha China. "Contohnya adalah beragam revisi regulasi ketenagakerjaan sehingga memudahkan masuknya tenaga kerja asing," kata Bhima. "Pada saat pandemi bahkan ketika Indonesia lakukan pengetatan mobilitas, justru tenaga kerja asal China masuk. Ada rasa ketidakadilan dari banjirnya tenaga kerja asing atas nama investasi," ujar dia kepada BenarNews. Berbagai fasilitas perpajakan diberikan kepada investor China di smelter nikel, mulai dari keringanan pajak hingga bea masuk barang modal seperti mesin cukup marak, ujarnya. Wakil direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, menilai kekhawatiran akan China wajar mengingat mereka banyak terlibat proyek infrastruktur. "China sendiri juga memang berusaha mengekspansi investasinya ke luar China, terutama ke negara berkembang melalui Belt Road Initiative (BRI)," ujarnya kepada BenarNews. "Di sisi lain, investor dari Eropa dan AS beberapa tahun terakhir sedang memulihkan perekonomian, dan umumnya minatnya bukan di infrastruktur," kata dia.(Tria Dianti| BenarNews) |
You are subscribed to email updates from #Lelemuku. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |