Manajer Sebut Kabar Zinidin Zidan Meninggal Dunia akibat Kecelakaan, Hoax |
Manajer Sebut Kabar Zinidin Zidan Meninggal Dunia akibat Kecelakaan, Hoax Posted: 03 May 2022 08:58 AM PDT JAKARTA SELATAN, LELEMUKU.COM - Manajer Zinidin Zindan, Aliong membantah kabar anak asuhnya meninggal di Hari Raya Idul Fitri. Ia menyatakan kabar Zidan mengalami kecelakaan maut hingga menyebabkan meninggal dunia merupakan kabar hoax, sebab ia saat ini dalam keadaan sehat. "Nggak benar itu beritanya. Itu hoax banget sih," ungkap Aliong pada Senin (2/5/2022). Kabar tersebut pertama kali muncul di salah satu akun TikTok. Dalam TikTok yang beredar dituliskan Zidan mengalami kecelakaan tunggal di jalan tol pada pukul 00.40 WIB dini hari. "Zidan mengalami kecelakaan tunggal di jalan tol pada pukul 00.40 WIB dini hari dan mengakibatkan meninggal dunia, semoga tenang di alam Allah," begitu bunyi TikTok yang menyebut jika Zidan mengalami kecelakaan sampai meninggal dunia. Sebelumnya nama Zinidin Zidan sempat menyita perhatian publik lantaran dituding memparodikan Andika Kangen Band. Kasus ini sendiri sudah sampai ke telinga Andika Kangen Band. Atas masalah tersebut, Zidan sudah meminta maaf. Tri Suaka juga terseret dalam masalah ini, karena saat memparodikan Andika Kangen, Zidan bersama Tri Suaka. "Saya menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya buat Bang Andika Kangen band, Kangen band terkhususnya dan Bang Rizal Armada," kata Zidan dalam video tersebut. "Atas video saya dan Bang Tri Suaka yang memparodikan cara bernyanyi Abang-abang semua. Jujur dalam hati kami tidak ada niatan menjelekkan abang-abang semua," sambung Zidan. Penyanyi yang terkenal karena suka mengcover lagu itu, berharap mendapatkan maaf dari Andika Kangen Band dan Rizal Armada. "Semoga dengan adanya video ini Abang-abang semua memaafkan Zidan dan bang Tri Suaka," harapnya. (Detik) |
Suasana Salat Idulfitri di Stadion Internasioanal Jakarta Posted: 02 May 2022 06:16 PM PDT JAKARTA, LELEMUKU.COM - Rekaman drone menunjukkan massa besar orang berdiri bahu membahu di luar Stadion Internasional Jakarta yang baru dibangun, untuk salat Id. Pemadangan serupa tampak di IMAAM Center, masjid komunitas Indonesia di kawasan Washington, DC. Ini pertama kali salat Id dilaksanakan tanpa berjarak, dua tahun sejak pandemi virus corona melanda. Seusai salat, Mahfudin Jafar di Jakarta mengatakan, "Kami merasa bersyukur bahwa Tuhan telah memberi kami kesempatan untuk menjalani hidup kami seperti biasa. Kami tidak dapat berkumpul dan mengadakan salat berjamaah dalam dua tahun terakhir. Tapi sekarang kami bisa berkumpul dan bahkan menggunakan Stadion Internasional Jakarta yang baru ini untuk salat Idulfitri kami." Dalam dua tahun ini, Indonesia bergulat dengan penularan virus corona dan menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus yang tertinggi di Asia. Tetapi dalam beberapa bulan ini, Indonesia telah melonggarkan banyak pembatasan, bahkan kembali mengadakan cuti bersama. Warga menyambut baik langkah-langkah itu karena memungkinkan mereka mudik. Pemerintah Montgomery County, negara bagian Maryland, di mana IMAAM Center berada, juga melonggarkan pembatasan sehingga memungkinkan pelaksanaan salat tarawih dan Id. Ini kedua kali salat Id dilakukan di IMAAM Center. Keterbatasan kapasitas disiasati dengan menggelar tiga kali salat. Presiden IMAAM Center Arif Mustofa menjelaskan, "Kalau ingin di luar lokasi masjid, harus cari fasilitas yang bisa menampung sampai 2.000 orang. Yang memungkinkan, itu hanya di sini. Tujuan kita memberikan servis kepada semua muslim di mana keberadaan lokasinya di IMAAM Center. Jadi, tetap prioritas kita harus memberikan servis itu." Arif menambahkan, pelaksanaan salat Id menjadi titik kulminasi kegiatan sukarelawan yang bekerja sejak awal Ramadan, hampir 24 jam sehari. Novandi baru beberapa hari tiba dari Jakarta. Ini pertama kali ia berlebaran di Amerika dan mengikuti salat Id di IMAAM Center. "Rame banget. Yang di shaf laki-laki saja sampai keluar-keluar. Tidak menyangka Aku kira kan di sini muslim minoritas, jadi (jumlah mereka) sedikit gitu ya. ternyata banyak banget. Bukan hanya di IMAAM Center tetapi juga di (Masjid) Al-Huda. Penuh banget. Trus juga tidak sedikit orang Indonesia. Banyak juga ternyata. Jadi, aku bisa bisa ngomong bahasa Indonesia." Novandi mengatakan ia tidak menyangka mengalami suasana khas lebaran di Indonesia, padahal sedang jauh dari tanah air. "Dari mulai makanannya, makanan khas Indonesia, kan banyak banget tuh tadi. Ada gulai, rendang ya." DR. Husein Afifi, cendekiawan muslim yang menjadi imam dan khatib salat Id di IMAAM Center mengingatkan jemaah agar mempertahankan tingginya iman yang terbangun semasa Ramadan dalam kehidupan sehari-hari. (VOA) |
You are subscribed to email updates from #Lelemuku. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |