Monday, July 11, 2022

10:03 AM
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Erick Thohir Bagikan Paket 300 Sapi Kurban pada Idul Adha dari Himbara.

Erick Thohir Bagikan Paket 300 Sapi Kurban pada Idul Adha dari Himbara


Erick Thohir Bagikan Paket 300 Sapi Kurban pada Idul Adha dari Himbara

Posted: 09 Jul 2022 07:31 AM PDT

Erick Thohir Bagikan Paket 300 Sapi Kurban pada Idul Adha dari Himbara.lelemuku.com.jpg

JAKARTA PUSAT, LELEMUKU.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Himpunan bank negara (Himbara) membagikan paket sapi kurban kepada masyarakat pada Sabtu 9 Juli 2022 di Masjid Tholabah, Surabaya. Dalam kesempatan tersebut Erick mengungkapkan bahwa BUMN hadir untuk membantu masyarakat.

Kegiatan tersebut dilaksanakan Himbara yang terdiri atas BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BTN. Himbara berkolaborasi dalam program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Acara pemberian paket daging sapi secara simbolis disaksikan langsung oleh Erick Thohir.

"Kurban adalah kewajiban umat Islam yang mampu, tentu kita, BUMN, hadir untuk membantu masyarakat yang saat ini belum bisa melakukan kurban, harus saling tolong menolong," ujar Erick pada siaran pers Sabtu 9 Juli 2022.

Himbara menyalurkan 300 ekor sapi dengan rincian 200 sapi untuk Jawa Timur, 75 sapi untuk Jawa Barat, dan 25 sapi untuk Banten. Bantuan dari Himbara ini diharapkan dapat memberikan kegembiraan kepada masyarakat yang tengah merayakan hari raya Idul Adha.

"Melalui program sosial, ini yang kita coba lakukan, Alhamdulillah di Jawa Timur ini ada 200 sapi, saya rasa mungkin belum tentu cukup, tapi paling tidak, kita bisa membantu dengan segala keterbatasan kami," ucap Erick.

Erick menambahkan pada program kolaborasi ini tak hanya bermanfaat bagi para penerima kurban, melainkan juga menggerakan perekonomian daerah. Pasalnya, Himbara membeli sapi langsung dari para peternak setempat.

"Alhamdulillah sapi-sapi ini dibeli dari peternak, jadi istilahnya ekonomi yang berputar ini dari masyarakat untuk masyarakat," lanjutnya.

Erick menyebut upaya Himbara melibatkan peternak setempat sejalan dengan komitmen BUMN menjaga perekonomian Indonesia. Ia akan memantau penyaluran daging kurban agar tepat sasaran.

Erick yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) juga menugaskan PT Berdikari untuk memastikan sapi kurban tersebut terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK). BUMN akan siap membantu pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian dalam mengatasi persoalan PMK.

"Nanti pasti BUMN akan ada penugasan lagi, seperti saat covid-19 waktu itu kami ditugaskan pemerintah memberikan vaksin untuk masyarakat. Untuk PMK tentu ada penugasan yang kita sedang menunggu," kata dia.

Hadir dalam acara tersebut, Ketua PW GP Ansor Jawa Timur Gus Syafiq Syauqi dan Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur Dewi Winarni. (Hamdan Cholifudin Ismail | Tempo)

Rp138 Miliar Dana Korban Kecelakaan Pesawat Lion Air via ACT Lagi Diselidik

Posted: 09 Jul 2022 07:23 AM PDT

Rp138 Miliar Dana Korban Kecelakaan Pesawat Lion Air via ACT Lagi Diselidik.lelemuku.com.jpg

JAKARTA SELATAN, LELEMUKU.COM - Mabes Polri mengatakan Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendapat rekomendasi dari 68 ahli waris korban kecelakaan pesawat Lion Air Boeing JT610 yang terjadi pada 18 Oktober 2018 untuk mengelola dana sosial atau CSR Rp 138 miliar.

"Kasus masih dalam tahap penyelidikan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah kepada Tempo, Sabtu, 9 Juli 2022.

Nurul mengatakan pada kecelakaan pesawat Lion Air Boeing JT610, masing-masing ahli waris mendapat dana sosial/CSR US$ 144.500 atau setara Rp 2.066.350.000,- yang tidak dapat dikelola langsung, melainkan harus menggunakan lembaga/yayasan, dalam hal ini melalui ACT.

"Dan pada saat permintaan persetujuan kepada pihak Boeing dari para ahli waris korban, pihak ACT sudah membuatkan format berupa isi dan/atau tulisan pada email yang kemudian meminta format tersebut dikirimkan oleh ahli waris korban kepada pihak Boeing sebagai persetujuan pengelolaan dana sosial/CSR," ujarnya.

Namun, ACT tidak memberitahukan realisasi jumlah dana sosial/CSR yang diterimanya dari pihak Boeing kepada ahli waris korban, termasuk nilai, serta progres pekerjaan yang dikelola oleh ACT.

"Diduga pihak ACT tidak merealisasikan/menggunakan seluruh dana sosial/CSR yang diperoleh dari pihak Boeing, melainkan sebagian dana sosial/CSR tersebut dimanfaatkan untuk pembayaran gaji ketua, pengurus, pembina, serta staff," ujarnya.

Selain itu, dana tersebut diduga juga digunakan untuk mendukung fasilitas, serta kegiatan atau kepentingan pribadi Ketua Pengurus atau Presiden ACT Ahyudin dan Wakil Ketua Pengurus atau Vice President ACT Ibnu Hajar (IH).

Selain mengelola dana sosial/CSR dari pihak Boeing, Yayasan ACT juga mengelola beberapa dana sosial/CSR dari beberapa perusahaan, serta donasi dari masyarakat, di antaranya Donasi Mayarakat Umum; Donasi Kemitraan Perusahaan Nasional dan Internasional; Donasi Institusi/Kelembagaan Non Korporasi dalam Negeri maupun Internasional; serta Donasi dari Komunitas dan Donasi dari anggota lembaga.

"Selanjutnya, pada saat pengelolaannya, donasi-donasi tersebut terkumpul sekira Rp 60 miliar setiap bulannya dan langsung dipangkas/dipotong oleh pihak Yayasan Aksi Cepat Tanggap 10-20 persen atau Rp 6 –  Rp 12 miliar untuk keperluan pembayaran gaji pengurus dan seluruh karyawan, sedangkan pembina dan pengawas juga mendapatkan dana operasional yang bersumber dari potongan donasi tersebut," ucapnya. (Mutia Yuantisya | Tempo)

Pemerintah Indonesia Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Shinzo Abe

Posted: 08 Jul 2022 05:43 PM PDT

 

JAKARTA, LELEMUKU.COM - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada VOA, Jumat (8/7), mengatakan pemerintah Indonesia menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe hari ini.

Dia menambahkan ucapan belasungkawa juga sudah dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers seusai penutupan pertemuan para menteri luar negeri negara anggota G20 di Bali.

"Ini suatu hal yang mengagetkan tapi kita menunggu perkembangan informasi yang lebih komprehensif lagi dari pihak kepolisian Jepang. Tentunya ini sesuatu yang menimbulkan kedukaan di masyarakat Jepang atas apa yang terjadi," kata Faizasyah.

Lelaki bernama Tetsuya Yamagami, 41 tahun, sekitar jam 11:30 waktu setempat dua kali menembak Abe yang sedang berpidato dalam kampanye menjelang pemilihan umum di kota Nara. Mantan anggota pasukan Pasukan Bela Diri Jepang ini menggunakan senjata rakitan untuk menembak Abe dari belakang.

Insiden penembakan terhadap Abe merupakan pembunuhan pertama terhadap seorang pejabat atau mantan perdana menteri Jepang sejak tahun 1930-an.

Pengamat Hubungan Internasional dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nanto Sriyanto menjelaskan kematian Abe merupakan kehilangan yang tragis bagi Jepang karena Abe merupakan perdana menteri Jepang yang berkuasa cukup lama.

Bahkan, lanjutnya, Abe merupakan salah satu pemimpin dunia yang berhasil mendekati Amerika Serikat yang ketika negara itu dipimpin oleh Presiden Donald Trump membuat sejumlah kejutan.

"Kecemasan yang perlu diperhatikan adalah sepertinya ada keterkaitan dengan masa pemerintahan Abe yang cukup lama itu ada pro dan kontra terhadap kebijakan Abe. Karena Abe adalah figur politik dan tindakan anarkis seperti ini, tindakan di luar hukum seperti ini, menunjukan ketidaksukaan yang sangat ekstrem terhadap kebijakan Abe. Ini yang harus dicermati oleh pemerintah Jepang," ujar Nanto.

Namun Nanto menekankan dirinya tidak bisa berspekulasi apakah ketidaksukaannya itu terkait kebijakan Abe di dalam negeri atau kebijakan luar negerinya.

Dia mencatat salah satu yang patut dibanggakan oleh masyarakat Jepang adalah rendahnya kekerasan bersenjata di negara Matahari Terbit itu. Jepang mengklaim sebagai salah satu negara dengan tingkat kriminalitas terendah.

Nanto mengharapkan kepolisian Jepang segera menuntaskan kasus pembunuhan Abe sehingga tidak berdampak terhadap kepercayaan atas ekonomi Jepang dan menguatkan suara sayap kanan. Jepang harus menunjukkan kematian Abe tetap membuat negara itu tahan terhadap tantangan kebangkitan ekonomi dan stabilitas kawasan yang sedang dihadapi Jepang.

Abe merupakan politikus dari LDP (Partai Demokratik Liberal) yang dua kali memimpin pemerintahan Jepang, yakni selama 26 September 2006 hingga 26 September 2007 dan 26 Desember 2012 hingga 16 September 2020.

Ketika ditembak hari ini, Abe sedang berkampanye untuk menghadapi pemilihan umum yang akan dilaksanakan pada 10 Juli. Masa kampanye berlangsung selama 22 Juni-9Juli.

Pihak Kedutaan Besar Jepang di Jakarta masih belum mau berkomentar tentang motif dan identitas lengkap pelaku pembunuh Abe. Juru Bicara Kedutaan Jepang di Jakarta, Mamiko mengatakan pihaknya masih mengumpulkan informasi terkait insiden ini. (VOA)