Tuesday, June 14, 2022

4:24 PM
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pemerintah Imbau Masyarakat Tetap Waspada dalam Subvarian Omricon BA.4 dan BA.5.

Pemerintah Imbau Masyarakat Tetap Waspada dalam Subvarian Omricon BA.4 dan BA.5


Pemerintah Imbau Masyarakat Tetap Waspada dalam Subvarian Omricon BA.4 dan BA.5

Posted: 13 Jun 2022 04:45 PM PDT


JAKARTA, LELEMUKU.COM - Pemerintah terus mengamati munculnya kasus Covid-19 subvarian Omicron baru yaitu BA.4 dan BA.5 di Tanah Air. Meskipun kasus positif masih terkendali, Presiden Joko Widodo mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi subvarian baru virus tersebut.

Demikian disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden pada Senin, 13 Juni 2022.

"Bapak Presiden memberikan arahan ke kami bahwa lebih baik kita waspada, lebih baik kita hati-hati, karena kewaspadaan kita, konservatifnya kita, kehati-hatian kita sudah memberikan hasil bahwa kondisi penanganan pandemi di Indonesia termasuk yang relatif baik dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia," ucap Menkes.

Menkes mengatakan bahwa Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 menyebabkan kenaikan kasus di berbagai negara. Namun, varian tersebut memiliki tingkat kenaikan kasus, hospitalisasi, dan angka kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan varian Omicron awal.

"Kasus hospitalisasinya juga 1/3 dari kasus hospitalisasi Delta dan Omicron, sedangkan kasus kematiannya 1/10 dari kasus kematian di Delta dan Omicron," jelas Menkes.

Selanjutnya, Budi mengonfirmasi bahwa terdapat 8 kasus Omicron subvarian terbaru di Indonesia. Dari 8 orang yang tertular BA.4 dan BA.5 tersebut, hanya 1 orang yang bergejala sedang dan belum mendapatkan vaksinasi booster. Sementara itu, 7 pasien lainnya sudah mendapatkan vaksinasi booster dan semua tanpa gejala atau bergejala ringan.

Menkes menambahkan, berdasarkan indikator transmisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kondisi Covid-19 di Indonesia masih relatif baik dibandingkan negara lainnya. Standar WHO untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk, sementara Indonesia masih ada di angka 1 kasus per minggu per 100 ribu penduduk.

"Positivity rate-nya juga WHO mengasih standar 5 persen, kita masih di angka 1,36 persen. Reproduction rate atau reproduksi efektif itu juga dikasih standarnya di atas 1, yang relatif perlu dimonitor kita masih di angka 1," lanjutnya.

Namun, Menkes menuturkan bahwa pemerintah akan terus berupaya mengantisipasi lonjakan kasus yaitu dengan mengimbau masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi penguat (booster) dan disiplin dalam penggunaan masker.

"Bapak Presiden juga memberikan arahan agar booster ini bisa mudah diterima oleh teman-teman, setiap acara-acara besar kalau bisa diwajibkan untuk menggunakan booster. Sehingga bisa memastikan teman-teman yang mengikuti acara dengan kerumunan besar itu relatif aman," ucapnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan juga akan kembali melakukan sero survei sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk ke depannya.

"Tidak ada ruginya kita bersikap hati-hati dan waspada, malah itu benar-benar bisa melindungi kita dan orang lain dan bisa menjaga kesinambungan dari pertumbuhan ekonomi kita," ucap Menkes. (Setpres)

Pemerintah Terus Dorong Vaksinasi Dosis Ketiga

Posted: 13 Jun 2022 04:27 PM PDT


JAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas pada Senin, 13 Juni 2022, di Istana Merdeka Jakarta, memerintahkan jajarannya untuk terus meningkatkan capaian vaksinasi di Tanah Air, utamanya vaksinasi dosis ketiga. Presiden juga mengimbau kegiatan yang melibatkan banyak masyarakat untuk dapat memberikan pelayanan pemberian vaksin dosis ketiga.

"Arahan Bapak Presiden untuk meningkatkan jumlah vaksin dosis ketiga," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Kantor Presiden Jakarta, usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Jokowi.

Airlangga juga mengatakan bahwa saat ini capaian vaksinasi dosis pertama yang masih di bawah 70 persen adalah Provinsi Papua dan Papua Barat. Sedangkan untuk capaian vaksinasi dosis kedua, saat ini 17 provinsi sudah mencapai di atas 70 persen dan 10 provinsi masih berada di bawah 70 persen.

"Provinsi yang masih relatif rendah di bawah 50 persen adalah Maluku, Papua Barat, dan Papua," ungkap Airlangga.

Selain itu, berkaitan dengan kasus Covid-19 di Indonesia, Airlangga menegaskan bahwa kasus harian di Indonesia masih dalam tahap yang baik jika dibandingkan dengan beberapa negara lain di dunia. Begitu pula dengan reproduksi kasus efektif di Indonesia yang dinilai masih relatif stabil berada di angka 1.

"Dari tingkat kesembuhan secara nasional 97 persen, angka kematiannya 2,58 dan kita lihat penularan kasus kebanyakan lokal, yang kasus dari perjalanan luar negeri sekitar 25 kasus. Kalau di luar Jawa Bali, BOR dan Covid relatif rendah dan yang tertinggi hanya di Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah," ucap Airlangga.

Dalam rapat tersebut, Airlangga turut melaporkan kepada Kepala Negara terkait realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional sebesar 20,9 persen atau Rp95,13 triliun dari Rp455,62 triliun. Realisasi tersebut terdiri dari berbagai bidang, mulai dari penanganan kesehatan, perlindungan masyarakat, hingga pemulihan ekonomi.

"Ini antara lain untuk sektor pariwisata, dukungan UMKM, dan fasilitas perpajakan," tandasnya.(Setpres)