Tertahan di Jalan Menuju Bundaran Kuda Monas, Massa Reuni 212 Berdebat dengan Polisi |
- Tertahan di Jalan Menuju Bundaran Kuda Monas, Massa Reuni 212 Berdebat dengan Polisi
- Polisi di Tambora Amankan Pelaku Penggelapan Motor Melalui Media Sosial
- Dedi Prasetyo Sebut Rekrutmen Santri hingga Hafiz Quran ke Polri Terus Berlaku
- Dudung Abdurachman Pastikan Sinergitas TNI-Polri Optimal Hadapi Segala Bentuk Ancaman
- Predator Kelamin Pengancam Hapus Akun Free Fire Bocah Ditangkap Polisi
Tertahan di Jalan Menuju Bundaran Kuda Monas, Massa Reuni 212 Berdebat dengan Polisi Posted: 02 Dec 2021 07:58 PM PST JAKARTA PUSAT, LELEMUKU.COM - Sejumlah massa yang hendak mengikuti aksi Reuni 212 di kawasan Patung Kuda Monas, Kamis 2 Desember 2021, sempat berdebat dengan aparat kepolisian yang menghalangi mereka. Massa reuni aksi 212 tertahan di beberapa jalan yang menjadi akses menuju kawasan bundaran Patung Kuda Monas, seperti di Jalan H. Agus Salim atau dikenal dengan Jalan Sabang dan Jalan Kebon Sirih. Puluhan massa Reuni 212 tertahan dan diminta bubar oleh polisi. Direktur Binmas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Badya Wijaya didampingi Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi Guntur Muhammad Thariq ikut terjun membubarkan massa aksi Reuni 212. "Bapak ibu semua yang kami hormati, kami mohon bapak ibu sekalian tidak berkumpul di sini. Kembali ke rumah masing-masing, monggo," Kata Kombes Pol. Badya di Jalan Kebon Sirih seperti dikutip dari Antara. Badya mempersilakan massa reuni aksi 212 untuk berfoto-foto sebelum membubarkan diri. "Oke foto-foto dulu," ucap Kombes Badya. Massa Reuni 212 tertahan di Jalan Kebon Sirih karena terhalang barikade yang telah dipasang aparat. Petugas gabungan menutup dan mensterilkan akses menuju Bundaran Patung Kuda dan Monas. Massa pun sempat berdebat dengan anggota kepolisian yang membantu memecah kerumunan itu. "Kemarin demo buruh boleh, Pak. Itu kan juga kerumunan. Kita cuma reuni aja, silaturahmi," kata Halimah, salah satu massa Reuni Aksi 212. Meski sempat berdebat dengan aparat kepolisian, massa Reuni 212 akhirnya membubarkan diri dan melakukan long march ke arah Tugu Tani. Selama long march, massa juga turut mengajak warga untuk ikut bergabung dan meramaikan aksi Reuni 212. Arus lalu lintas di Jalan Kebon Sirih tersendat karena massa berjalan di bahu jalan. Kendaraan motor juga banyak yang berhenti untuk menonton aksi Reuni 212. (Tempo) |
Polisi di Tambora Amankan Pelaku Penggelapan Motor Melalui Media Sosial Posted: 02 Dec 2021 05:12 PM PST JAKARTA BARAT, LELEMUKU.COM– Polisi mengamankan pria berinisial M (31), karena babak belur dihakimi warga usai ketahuan menggelapkan sepeda motor. Kapolsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat Kompol M Faruk Razi menjelaskan, aksi pelaku terungkap pasca pemilik sepeda motor R (28), melihat salah satu postingan di media sosial. Selanjutnya, R bekerjasama dengan rekannya untuk menjebak orang yang mengunggah postingan tersebut. Korban berpura-pura membeli motor dengan harga Rp5,5 juta. Lalu, korban dan pelaku sepakat bertemu di kawasan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. "Korban dan pelaku dipertemukan," ucap Kapolsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat Kompol M Faruk Razi dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu (1/12/2021). Faruk melanjutkan, ternyata antara pelaku dan korban ada hubungan pertemanan. Akhirnya pelaku dibawa ke rumah korban guna menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan. "Namun saat di flyover Jalan Tubagus Angke justru pelaku lompat," tuturnya. Naas, pelaku juga babak belur akibat dikeroyok warga di bawah kolong Flyover Tubagus Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Sekarang, M sudah ditahan di Polsek Tambora. Atas perbuatan, pelaku terancam Pasal 372 KUHPidana tentang penggelapan serta Pasal 378 KUHP tentang penipuan. "Korban sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek semalam," tandasnya. (humaspolri) |
Dedi Prasetyo Sebut Rekrutmen Santri hingga Hafiz Quran ke Polri Terus Berlaku Posted: 02 Dec 2021 04:58 PM PST JAKARTA SELATAN, LELEMUKU.COM – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengatakan, usulan cendekiawan muslim, Ahmad Syafi'i Ma'arif atau Buya Syafi'i yang meminta santri berkualitas direkrut dalam pendidikan Akademi Kepolisian (Akpol) sudah dilakukan. Bahkan sejak 2017, Polri secara konsisten membuka rekrutmen anggota Polri bersumber dari pesantren, hafiz Alquran hingga siswa berprestasi agama lainnya. "Polri dari tahun 2017 sampai dengan saat ini sudah melaksanakan kegiatan rekrutmen anggota Polri dari Perwira sampai Bintara yang memiliki latar belakang santri, hafiz Quran, juara MTQ dan siswa berprestasi agama lainnya dari berbagai provinsi," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, Kamis (2/12/2021). Dedi menjelaskan, sejak tahun 2017 sudah puluhan santri dari pesantren mengikuti pendidikan baik Bintara maupun Perwira. Adapun rinciannya 44 santri mengikuti pendidikan Bintara dan 47 santri mengikuti pendidikan Perwira. Selanjutnya, jenderal bintang dua ini mengatakan, Polri juga menerima rekrutmen Bintara tahun 2020/2021 kategori hafiz Alquran sebanyak 55 orang, Musabaqah Qiroatil Kutub (MQK) sebanyak 1 orang dan Musabaqah Mutawatil Quran (MTQ) sebanyak 9 orang. Dedi menambahkan, Polri juga menerima rekrutmen Bintara Berkomptensi Khusus (Bakomsus) agama dari berbagai provinsi dengan total 77 orang. "Sesuai kebijakan Kapolri pola rekrutmen tersebut akan terus dilaksanakan oleh Polri," katanya. Sebelumnya, Buya Syafii Maarif memberikan usulan kepada Polri. Buya meminta institusi Polri merekrut santri berkualitas untuk bergabung dalam pendidikan Akpol. Usulan Buya yang berupa video itu diunggah oleh akun Twitter @budhihermanto. Dalam video itu, Buya menilai rekrutmen santri menjadi polisi akan mempermudah menangani radikalisme. "Saya Ahmad Syafi'i Ma'arif Salah seorang warga negara yang sudah berusia 80-an. Dengan ini berharap kepada pihak kepolisian, terutama Kapolri dan jajarannya, untuk merekrut para santri menjadi Akpol," kata Buya dikutip dari video tersebut, Selasa (30/11/2021). Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini menilai tidak perlu banyak santri yang dimasukkan ke dalam Akpol. Tapi yang masuk Akpol harus benar-benar berkualitas. Ia menilai hal dapat mempermudah Polri menumpas kelompok radikal. "Tidak usah banyak-banyak. Tujuannya apa? Untuk mendampingi polisi menghadapi kelompok-kelompok yang menyimpang ini. Kelompok-kelompok yang anti-Pancasila, kelompok-kelompok radikal. Itu kalau polisi mengerti agama, mengerti bahasa mereka, akan lebih mudah," ucapnya. Menurutnya, Polri harus proaktif mencari santri yang layak masuk Akpol. "Polisi harus proaktif untuk ini. Dicari betul-betul berkualitas, sama seperti yang lain. Sampai nanti mereka menjadi perwira, tapi mereka mengerti kitab kuning mengerti kitab-kitab agama, seperti yang dipahami kelompok radikal ini," imbuhnya. (humaspolri) |
Dudung Abdurachman Pastikan Sinergitas TNI-Polri Optimal Hadapi Segala Bentuk Ancaman Posted: 02 Dec 2021 04:54 PM PST JAKARTA SELATAN, LELEMUKU.COM – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman bersilahturahmi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/12/2021). Dalam pertemuan itu mereka membahas soal sinergitas dan soliditas TNI-Polri adalah harga mati dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta mengawal seluruh kebijakan Pemerintah. "Baru saja saya mendapatkan kunjungan dari bapak KSAD. Tentunya banyak hal kita diskusikan khususnya bagaimana menjaga sinergitas dan soliditas antara TNI dan Polri di dalam melaksanakan tugas di lapangan," kata Sigit. Menurut mantan Kapolda Banten ini, sinergitas dan soliditas TNI-Polri adalah kunci untuk menghadapi segala bentuk ancaman dan tantangan yang akan dihadapi oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Baik terkait tugas dalam melaksanakan kegiatan yang sifatnya menghadapi ancaman terhadap situasi kamtibmas. Dan tentunya bagaimana kita bersinergi dalam melaksanakan tugas dalam menjaga dan mengawal kebijakan Pemerintah," ujar eks Kabareskrim Polri ini. Oleh karena itu, Sigit menekankan bahwa, kedepannya sinergitas dan soliditas TNI-Polri yang sudah berjalan baik selama ini, akan kembali dioptimalkan demi kepentingan Negara dan Bangsa Indonesia. "Dan kita sepakat bahwa sinergitas dan soliditas yang telah terjalin selama ini akan semakin kita optimalkan dalam pelaksanaan tugas mendatang," ucap Sigit. Sementara itu, KSAD Jenderal Dudung menegaskan bahwa, selama ini sinergitas dan soliditas TNI-Polri tidak pernah padam. Menurutnya, personel TNI dan Polisi harus selalu hadir di tengah masyarakat. "Saya sampaikan kepada para Pangdam pada saat saya entry briefing apapun situasinya dan apapun bentuknya TNI harus hadir di tengah masyarakat bersama Polisi. Disitu harus menjadi bagian dari solusi," kata Dudung usai bersilahturahmi dengan Kapolri. Dudung menekankan, TNI-Polri harus bergerak cepat dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang ada. Apalagi, di tengah Pandemi Covid-19 dewasa ini. "Jangan menunggu waktu, karena ini kita dukung program Pemerintah bagaimana pascaCovid-19 luar biasa. Masyarakat sangat menantikan bagaimana pemulihan perekonomian," ujar Dudung. Sebagai KSAD, Dudung telah meminta kepada Pangdam jajaran untuk terus bersinergi dengan kepolisian dalam setiap kegiatan terkait memulihkan pertumbuhan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19 dan menjaga keamanan serta keutuhan Negara Indonesia. "Dan kedepan saya dengan kepolisian akan selalu bersinergi dan soliditas tetap kita jaga dimana pun berada adalah kepentingan rakyat. Saya sampaikan bahwa jajaran TNI-AD kalian harus dicintai dan disayangi rakyat, tetapi yang lebih hebat lagi kalian harus mencintai rakyatnya," tutup Dudung. (humaspolri) |
Predator Kelamin Pengancam Hapus Akun Free Fire Bocah Ditangkap Polisi Posted: 02 Dec 2021 04:52 PM PST JAKARTA, LELEMUKU.COM – Seorang pemuda berinisial S (21) yang menjadi predator kelamin melalui game online Free Fire (FF) dibekuk Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri. S mengancam belasan bocah untuk mengirim video mereka sedang telanjang dengan cara menakut-nakuti akan menghapus akun Free Fire. "Tersangka mengirimkan contoh video cabul kepada korban dan minta korban untuk mengirimkan foto dan video telanjang. Tersangka mengancam akan menghilangkan akun game korban, sehingga korban menuruti kemauan tersangka," ujar Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Kombes Reinhard Hutagaol. S ditangkap polisi di Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Sabtu (9/10/2021). Saat ditangkap, S sedang menjaga bagan (tempat penangkapan ikan) di tengah laut. Selain itu, Reinhard menjelaskan, apabila korban menuruti permintaan S, maka mereka akan diberikan 'diamond' Free Fire seharga Rp 100 ribu. Diamond sendiri merupakan alat tukar premium yang berfungsi mengoptimalkan tampilan dan performa pemain yang bisa digunakan untuk membeli karakter, memperkuat senjata, dan mendapatkan item eksklusif di game Free Fire. "Tersangka chat korban di game Free Fire dan tersangka mengiming-imingi atau merayu akan memberikan diamond kepada korban. Jika korban mau, diberi diamond sebanyak 500-600 (seharga Rp 100 ribu)," papar Reinhard. Sementara itu, video korban dikirim kepada S melalui WhatsApp. Video itu dijadikan S sebagai konsumsi pribadi, bukan untuk diperjual belikan di situs tertentu. "Sampai saat ini kami masih belum menemukan. Jadi memang saat ini masih berkisar kepentingan pribadi," imbuhnya. Atas perbuatannya itu, S dijerat dengan Pasal 82 Jo Pasal 76 E UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan/atau Pasal 29 Jo Pasal 4 Ayat (1); dan/atau Pasal 37 Undang-undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi; dan/atau Pasal 45 Ayat (1) Jo Pasal 27 ayat (1) Undang-undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. S terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun dan denda Rp 6 miliar. Diketahui, kasus pelecehan yang dilakukan S bermula dari aduan mengenai konten negatif yang dilayangkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Bareskrim kemudian menindaklanjuti aduan itu dengan membuat laporan polisi (LP) pada 22 September 2021. Dalam aduan KPAI adalah keluhan dari masyarakat, yakni pada Agustus 2021, ada orang tua yang mengecek HP anaknya, D (9). Namun, ternyata D tidak memberi izin orang tuanya untuk mengecek HP-nya. Orang tua D pun curiga, lalu HP D dicek oleh orang tuanya ditemukan video. Orang tua juga mengecek percakapan aplikasi pesan WhatsApp dan kolom sampah di galeri HP D, lalu ditemukan video yang dihapus. "Setelah ditanya kepada si anak, D mengaku video tersebut dikirim oleh teman main game-nya bernama Reza," ucap Reinhard. Dari penjelasan polisi diketahui bahwa tersangka S berkenalan dengan D pertama kali melalui game online Free Fire. Polisi mengungkapkan bahwa S kerap bermain game bersama korban. (humaspolri) |
You are subscribed to email updates from #Lelemuku. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |